Bahaya Penggunaan Bahan Peledak dalam Konstruksi

Bahaya Penggunaan Bahan Peledak dalam Konstruksi Dalam industri konstruksi, bahan peledak sering digunakan untuk pekerjaan skala besar seperti penghancuran batuan, pembukaan jalan, pembangunan bendungan, atau peledakan gedung tua. Meskipun sangat efektif, penggunaan bahan peledak membawa risiko keselamatan yang sangat tinggi.

SAFETY

Septian Indra

4/27/20252 min baca

Bahaya Penggunaan Bahan Peledak dalam Konstruksi

Dalam industri konstruksi, bahan peledak sering digunakan untuk pekerjaan skala besar seperti penghancuran batuan, pembukaan jalan, pembangunan bendungan, atau peledakan gedung tua.
Meskipun sangat efektif, penggunaan bahan peledak membawa risiko keselamatan yang sangat tinggi.

Di Worksafe Indonesia, kami ingin menekankan bahwa memahami dan mengelola bahaya bahan peledak adalah kunci utama untuk melindungi pekerja dan masyarakat sekitar.

Jenis-Jenis Bahaya Penggunaan Bahan Peledak

1. Risiko Ledakan Tidak Terkendali

Bahan peledak yang dipicu secara tidak tepat dapat menyebabkan ledakan yang lebih besar dari yang direncanakan.
Bahaya:

  • Cedera serius atau kematian pada pekerja.

  • Kerusakan bangunan dan infrastruktur.

2. Bahaya Proyeksi (Flying Debris)

Pecahan batu, logam, atau puing dari ledakan dapat terlempar dengan kecepatan tinggi.
Bahaya:

  • Cedera fatal akibat hantaman benda keras.

  • Risiko terhadap masyarakat di sekitar lokasi kerja.

3. Getaran dan Gelombang Kejut

Ledakan menghasilkan getaran tanah dan gelombang udara.
Bahaya:

  • Retakan atau kerusakan pada struktur bangunan di sekitar lokasi.

  • Gangguan pada ekosistem lokal dan sistem utilitas bawah tanah.

4. Paparan Gas Beracun

Beberapa bahan peledak melepaskan gas berbahaya seperti karbon monoksida dan nitrogen oksida.
Bahaya:

  • Keracunan gas bagi pekerja dan masyarakat sekitar.

  • Risiko kesehatan jangka panjang.

5. Kegagalan Detonasi (Misfire)

Peledak yang gagal meledak tetap menjadi ancaman serius.
Bahaya:

  • Potensi ledakan tak terduga saat evakuasi atau saat pembersihan area.

  • Risiko bagi tim penyelamat atau pekerja lanjutan.

Langkah Keselamatan dalam Penggunaan Bahan Peledak

Hanya Dipegang oleh Personel Tersertifikasi
Semua aktivitas peledakan harus dilakukan oleh petugas yang memiliki pelatihan dan lisensi resmi.

Penyimpanan dan Transportasi yang Aman
Bahan peledak harus disimpan dalam fasilitas aman sesuai standar regulasi, dan diangkut dengan prosedur ketat.

Perencanaan Peledakan yang Matang
Meliputi analisis risiko, pengaturan zona evakuasi, dan pemberitahuan kepada masyarakat sekitar.

Pemeriksaan Peralatan Secara Rutin
Semua peralatan pemicu dan detonator harus diuji sebelum digunakan untuk memastikan keandalannya.

Pengendalian Akses Area Peledakan
Pastikan area di sekitar lokasi peledakan steril dari orang yang tidak berkepentingan.

Pengelolaan Limbah dan Gas
Sediakan sistem ventilasi untuk menghilangkan gas berbahaya, serta prosedur pembersihan pasca-ledakan.

Kesimpulan

Penggunaan bahan peledak dalam proyek konstruksi memang dapat mempercepat pekerjaan, namun risiko keselamatannya tidak boleh diabaikan.
Penerapan prosedur keselamatan yang ketat, penggunaan tenaga ahli, serta edukasi berkelanjutan adalah kunci untuk mencegah kecelakaan fatal.

Di Worksafe Indonesia, kami berkomitmen untuk terus mengingatkan:
Gunakan bahan peledak dengan bijak, utamakan keselamatan selalu. Keep Safe, Be Safe!!