Hand Signal dalam Lifting: Bahasa Universal di Area Proyek

SAFETY

Septian Indra

8/11/20251 min baca

Worksafe - Hand Signal dalam Lifting: Bahasa Universal di Area Proyek

Dalam pekerjaan lifting menggunakan crane, forklift, atau alat angkat lainnya, komunikasi yang jelas dan cepat antara operator dan rigger/signalman sangat penting untuk keselamatan.
Salah satu metode komunikasi paling efektif di lapangan adalah hand signal atau isyarat tangan.

Hand signal menjadi bahasa universal yang dapat dipahami walaupun kondisi bising, jarak jauh, atau saat komunikasi suara tidak memungkinkan.

Tujuan Penggunaan Hand Signal

  1. Memastikan Perintah Jelas – Menghindari kesalahan instruksi kepada operator.

  2. Meningkatkan Keselamatan – Mengurangi risiko kecelakaan akibat miskomunikasi.

  3. Mendukung Efisiensi Kerja – Proses lifting menjadi lebih cepat dan terarah.

  4. Standarisasi Komunikasi – Semua pekerja memahami arti gerakan yang sama.

Peran Signalman

  • Signalman adalah petugas yang memberikan instruksi visual kepada operator crane atau alat angkat.

  • Harus memiliki pelatihan dan sertifikasi sesuai peraturan K3.

  • Bertanggung jawab memastikan area kerja aman sebelum memberi sinyal.

Jenis Hand Signal Standar dalam Lifting

(Mengacu pada standar OSHA & ASME B30)

  1. Hoist (Angkat) – Lengan lurus ke atas, telapak tangan menghadap ke depan, gerakkan tangan berputar ke arah atas.

  2. Lower (Turunkan) – Lengan lurus ke bawah, telapak tangan menghadap ke dalam, gerakkan tangan berputar ke arah bawah.

  3. Stop – Lengan lurus ke samping, telapak tangan menghadap ke depan.

  4. Emergency Stop – Kedua lengan lurus ke samping, telapak tangan menghadap ke depan.

  5. Travel (Gerak Horizontal) – Lengan menunjuk arah gerak, gerakkan tangan maju-mundur.

  6. Swing (Putar Boom) – Lengan menunjuk arah putaran boom.

  7. Extend Boom (Memperpanjang Boom) – Kedua tangan di depan dada, dorong keluar.

  8. Retract Boom (Memendekkan Boom) – Kedua tangan di depan dada, tarik ke dalam.

Tips Penggunaan Hand Signal di Lapangan

  • Gunakan satu signalman saja untuk menghindari perintah ganda.

  • Pastikan operator dan signalman saling melihat jelas.

  • Latih semua pekerja untuk memahami arti setiap sinyal.

  • Gunakan rompi atau sarung tangan warna cerah agar sinyal mudah terlihat.

Kesimpulan

Hand signal dalam lifting bukan hanya gerakan tangan, tetapi alat komunikasi penting yang dapat menyelamatkan nyawa.
Dengan mematuhi standar hand signal dan disiplin di lapangan, risiko kecelakaan kerja dapat diminimalkan.

Worksafe Indonesia
Keep Safe, Be Safe!!