Webbing Sling: Jenis, Fungsi, dan Pedoman Keselamatan Penggunaannya

SAFETY

Septian Indra

7/10/20252 min baca

Webbing Sling: Jenis, Fungsi, dan Pedoman Keselamatan Penggunaannya

📅 Worksafe Indonesia

Apa Itu Webbing Sling?

Webbing sling merupakan salah satu alat bantu angkat (lifting gear) yang banyak digunakan dalam kegiatan industri, konstruksi, logistik, hingga manufaktur. Terbuat dari bahan serat sintetis berkekuatan tinggi seperti polyester atau nylon, alat ini dikenal ringan, fleksibel, dan memiliki daya tahan tinggi terhadap beban berat.

Berbeda dengan sling baja yang kaku dan berat, webbing sling menawarkan kemudahan dalam penggunaan serta minim risiko terhadap kerusakan permukaan barang yang diangkat. Permukaannya yang lebar dan datar mampu mendistribusikan tekanan beban secara merata, sehingga sangat cocok digunakan untuk mengangkat material sensitif atau berbentuk tidak beraturan.

Jenis-Jenis Webbing Sling

Penggunaan webbing sling harus disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Berikut beberapa jenis umum webbing sling yang sering digunakan:

1. Flat Sling

  • Berbentuk datar dan tidak memiliki ujung tetap.

  • Cocok untuk mengangkat beban datar dan panjang.

  • Biasanya digunakan dengan metode rigging choker atau basket.

2. Round Sling

  • Memiliki bentuk tubular dan berisi serat fleksibel.

  • Lebih lentur, cocok untuk beban dengan tepi tajam atau bentuk tidak beraturan.

  • Memberikan perlindungan tambahan terhadap goresan atau tekanan lokal.

3. Endless Sling

  • Tidak memiliki ujung permanen (loop tanpa akhir).

  • Fleksibel dalam berbagai metode pengangkatan dan penempatan beban.

  • Ekonomis karena bisa diputar-putar untuk memperpanjang masa pakai.

🔍 Penting: Pemilihan jenis sling harus mempertimbangkan berat, bentuk, titik angkat, serta potensi risiko yang ada.

Pedoman Keselamatan dalam Penggunaan Webbing Sling

Keselamatan kerja adalah prioritas utama dalam setiap aktivitas pengangkatan. Berikut adalah pedoman penting yang harus diperhatikan saat menggunakan webbing sling:

✅ 1. Inspeksi Sebelum Digunakan

Selalu periksa kondisi fisik sling sebelum digunakan. Hindari penggunaan sling yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti sobek, aus, jahitan lepas, atau perubahan warna akibat panas dan kimia.

✅ 2. Patuhi Batas Beban Kerja

Setiap sling memiliki Working Load Limit (WLL) yang harus ditaati. Mengangkat beban melebihi kapasitas ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan sling putus atau kecelakaan kerja.

✅ 3. Lakukan Rigging dengan Benar

Pastikan metode pengangkatan dilakukan dengan teknik yang sesuai (choker, basket, atau straight lift). Posisi sling harus stabil dan seimbang.

✅ 4. Lindungi dari Tepi Tajam

Gunakan corner protector atau padding bila sling bersentuhan dengan tepi tajam. Kontak langsung dengan sudut tajam dapat merusak serat dan mengurangi daya angkat.

✅ 5. Operator Harus Tersertifikasi

Pastikan seluruh pekerja yang menangani webbing sling telah mengikuti pelatihan dan memiliki pemahaman mengenai cara penggunaan dan perawatan sling sesuai standar K3.

Kesimpulan

Webbing sling adalah alat angkat yang sangat bermanfaat berkat keunggulannya dalam hal fleksibilitas dan keamanan. Namun, penggunaannya tetap memerlukan perhatian khusus terhadap kondisi sling, teknik rigging yang benar, dan kesesuaian dengan jenis beban yang diangkat.

Dengan memilih webbing sling yang tepat dan menerapkan pedoman keselamatan kerja, risiko kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.

📚 Ingin tahu lebih banyak tentang alat bantu angkat dan prosedur K3 lainnya?
Kunjungi artikel-artikel edukatif lainnya hanya di WorksafeIndonesia.com – tempat terbaik untuk menambah wawasan safety kerja Anda!