Worksafe - Vektor Penyakit Akibat Tikus dan Jenis-Jenis Virus yang Ditularkan

SAFETYHEALTHY

Septian Indra

9/30/20251 min baca

Worksafe - Vektor Penyakit Akibat Tikus dan Jenis-Jenis Virus yang Ditularkan

Tikus bukan hanya menjadi hama yang merusak bahan makanan dan infrastruktur, tetapi juga vektor penyakit berbahaya bagi manusia. Kehadiran tikus di lingkungan kerja, rumah, maupun area proyek bisa meningkatkan risiko kesehatan serius, terutama melalui urine, kotoran, gigitan, atau kutu/tungau yang menempel di tubuhnya.

Mengapa Tikus Berbahaya?

Tikus dikenal sebagai reservoir alami berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Mereka mampu bertahan hidup di lingkungan kotor, got, dan tempat penumpukan sampah, sehingga mudah membawa virus maupun bakteri ke area manusia beraktivitas.

Penyakit Akibat Tikus dan Virus yang Ditularkan

  1. Leptospirosis

    • Disebabkan oleh bakteri Leptospira.

    • Penularan melalui air atau tanah yang terkontaminasi urine tikus.

    • Gejala: demam tinggi, nyeri otot, mata kuning, hingga gagal ginjal.

  2. Hantavirus

    • Menyebabkan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).

    • Penularan melalui udara tercemar partikel urine/kotoran tikus yang kering.

    • Gejala: demam, batuk, sesak napas, bisa berakibat fatal.

  3. Murine Typhus (Tifus Murine)

    • Disebabkan bakteri Rickettsia typhi.

    • Ditularkan melalui gigitan kutu tikus.

    • Gejala: demam, sakit kepala, ruam pada kulit.

  4. Rat-Bite Fever (Demam Gigitan Tikus)

    • Disebabkan oleh bakteri Streptobacillus moniliformis.

    • Penularan melalui gigitan atau cakaran tikus.

    • Gejala: demam, muntah, nyeri otot, hingga infeksi serius.

  5. Lassa Fever (Demam Lassa)

    • Disebabkan oleh Lassa virus (kelompok arenavirus).

    • Ditularkan lewat makanan/minuman yang terkontaminasi urine atau kotoran tikus Afrika (Mastomys).

    • Gejala: mirip flu hingga perdarahan internal.

Pencegahan di Lingkungan Kerja dan Rumah

  • Menjaga kebersihan area proyek, gudang, dan dapur.

  • Menutup rapat tempat penyimpanan makanan.

  • Mengelola sampah dengan baik agar tidak menjadi sarang tikus.

  • Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) saat bekerja di area rawan kontaminasi.

  • Melakukan pengendalian hama secara rutin.

Kesimpulan:
Tikus bukan sekadar hama, tetapi juga vektor penyakit berbahaya yang dapat menularkan berbagai virus dan bakteri. Pencegahan dan pengendalian yang tepat sangat penting demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja (K3), baik di proyek, pabrik, maupun lingkungan rumah tangga.


Worksafe Indonesia – Keep Safe, Be Safe !!